“Di, itu Azka sama Ryn, sudah sampai,” Zizi menjawil lengan Adi sewaktu melihat ada kendaraan yang berhenti di seberang jalan. Ia mengenali mobil yang dipakai oleh Azka, lantaran pernah diberi tumpangan oleh Azka, sepulangnya dia dan Ryn dari rumah Azka untuk mengantarkan kotak kiriman Tante Sheila dulu. Kotak yang ditinggalkan oleh mendiang Bima. Adi menoleh ke arah yang dimaksud oleh Zizi. “Kita ke sana?” tanya Zizi. Ia menatap dalam-dalam mata Adi, meminta persetujuan. Adi menggeleng dan memberi isyarat, bahwa posisi mereka menunggu sudah tepat. Sebab, mereka berdua telah berada di sisi jalan yang ada tebingnya. Karenanya, mereka tidak perlu mendatangi dua orang itu lalu kembali ke tempat mereka menunggu ini.