CHAPTER ENAM PULUH TIGA : Ritual Di Tebing (1)

1275 Kata

                Tidak perlu waktu yang terlalu lama bagi empat anak muda itu untuk memanjat tebing meski tanpa peralatan. Medannya tidak terlampau berat dan banyak batu-batu lebar yang dapat dijadikan sebagai pijakan kaki.                 Itu sebabnya, dulupun Lyra yang sejatinya ‘orang kota’ dapat mencapai puncak tebing tanpa harus diarahkan oleh warga lokal. Mungkin, dia juga telah mendengar bahwa tebing ini merupakan salah satu tujuan para anak muda untuk menghabiskan waktu sore mereka, menanti matahari tenggelam.                 Sesampainya di atas tebing, Azka segera mengambil tempat yang dirasanya strategis. Iapun duduk bersila, menghadapi baki berisi aneka bunga berwarna-warni, daun kelor, jeruk purut serta wewangian dan rempah kering yang beraroma khas.                 Azka me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN