“Teganya kalian menyembunyikannya dari Mama!” Untuk yang kesekian kalinya, Kalani kembali terisak setelah mendengar kabar Aretha hamil yang baru diumumkan ketika usia kehamilan sudah masuk ke trimester kedua akhir. Alaric mencoba untuk menenangkan istrinya dari sebelah yang masih menangisi apa yang terjadi pada dirinya. “Tenang, Ma. Mereka berdua kan sudah bilang alasannya kenapa.” “Kamu bisa mengatakan itu karena kamu pasti sudah tahu kan, Pa?” Kalani menoleh kepada suaminya. Alaric mengangguk hati-hati. “Kenapa kamu juga ikut rahasiakan ini?!” Kalani kembali menangis. “Mau bagaimana, itu permintaan anak-anak. Aku menghargai keputusan mereka.” Kalani bergeming. “Maaf ya, Ma.” Aretha menggigit bibir bawahnya karena merasa tidak enak akan situasi ini. Alvaro mencoba mendek