BAB 24 - Larasati, Wanita Bisu Yang Diinginkan Anakku

1871 Kata

Pintu rumah Mayang terbuka dan Risa muncul setelah minggat selama satu bulan penuh, menunjukkan bahwa dia bisa hidup tanpa bantuan orang tuanya. Sekarang ketika dia pulang pun, bukan benar-benar pulang, melainkan hanya mengambil beberapa barang penting yang berkaitan dengan pekerjaannya. Bahkan ketika Mayang duduk di sofa sambil menikmati tehnya di sore hari pun, gadis itu sama sekali tidak menyapa, tak peduli dengan ancaman neraka yang menjadi tempatnya para anak durhaka. Mayang meletakkan cangkir tehnya, mengejar Risa ke atas sambil mengangkat rok panjangnya hingga sebatas lutut. “Ris! Risa! Kamu pulang kenapa nggak nyapa ibu?! Kamu masih marah sama Ibu?” Gadis itu menutup mulut dan telinga, lalu menurunkan koper di atas lemari dan memasukkan barang-barang penting yang dibutuhkannya,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN