“Liam, Papa sama Mama ada perjalanan bisnis ke luar negeri, jadi kami harus pergi minggu depan. Kamu tinggal sama Nenek dan Tante Risa nggak papa, ‘kan?” Kedua alis Liam sontak menekuk tak terima. “Mama sama Papa pergi liburan, tapi aku ditinggal sendirian?!” Mahesa tampak agak kesal. “Bukan liburan, tapi bekerja!” “Bohong.” Liam melipat kedua tangan dan mendengkus keras. “Papa kalau mau bohong harusnya jangan sama aku. Aku bisa tau pikiran Papa, kok!” Pria itu akhirnya menghela napas dan menyerah membohongi anaknya. Mahesa pikir dia sudah cukup pintar mengosongkan pikiran setelah berlatih beberapa hari, tetapi saat berhadapan langsung dengan Liam, dia tidak bisa melakukannya. Larasati kemudian mengambil alih. Dia meminta sang anak untuk menatapnya dan berkata jika dirinya memang akan