Pagi ini ada banyak menu di meja makan. Mahesa dan Liam tahu jika Larasati berada dalam perasaan baik, tetapi mereka tidak tahu apa atau siapa yang membuat wanita itu berseri-seri karena ini benar-benar pertama kali Larasati terlihat lebih bahagia daripada sebelumnya. “Kamu tahu apa yang mamamu pikirkan, Liam?” tanya Mahesa tanpa mengalihkan pandangan dari istrinya yang terus tersenyum. Liam menggeleng. Dia juga tidak berhenti menatap mata sang ibu. “Mama nggak lagi mikirin apa-apa, jadi aku nggak tau.” “Apa jangan-jangan kamu udah nggak bisa baca pikiran orang lain?” Sekarang kedua laki-laki itu saling berpandangan. “Papa pikir itu karena Mama ketemu laki-laki lain di pesta semalem?” Mahesa mengalihkan pandangan setelah memastikan jika Liam masih memiliki kemampuan itu. Memang betul