Duduk berhadapan di ranjang milik Larasati yang ada di lantai bawah, Mahesa mulai memegang tangan wanita itu sebagai awal dari semuanya, lalu mulai menyatukan bibir satu sama lain dengan penuh kelembutan dan ketika sang istri mulai membuka diri, pria itu tak segan-segan melepaskan keinginannya. Satu tangan Mahesa bertumpu pada ranjang empuk, sementara tangannya yang lain yang sempat menggenggam Larasati, kini berada di paha wanita itu, bergerak memberi rangsangan yang membuat sang istri sesekali terperanjat, tanpa menyudahi ciuman yang menggebu-gebu. Sesekali Mahesa menggigitnya, sesekali menariknya pelan-pelan dan membuat Larasati melakukan hal yang sama dengan mata terpejam menikmati sentuhan suaminya yang mendebarkan. Lalu tanpa melepasnya, pria itu mendorong bahu istrinya pelan-pelan