Rayyan terduduk lemas di tepi ranjangnya sembari mengusap pipinya yang masih terasa panas dan memerah, lalu tangannya bergerak ke bibir bagian bawahnya yang masih mengeluarkan darah segarnya. Sangat sadis juga Sasha saat dia mencium bibirnya, bukan balasan lembut yang dia terima, tapi gigitan yang membuat dia terluka, namun dia menerimanya. “Pak Bos pikir Sasha akan luluh dengan tindakan Pak Bos yang telah mencium bibir Sasha! Tidak Pak Bos! Justru Sasha jijik dicium oleh Pak Bos yang telah mencium banyak wanita di luar sana, mungkin tidak hanya ciuman di bibir, tapi lebih dari itu, kan! Sasha bukanlah kekasih Pak Bos, yang mudah terlena ketika sudah dicium lalu disentuh oleh pria seperti Pak Bos!” Sasha berkata dengan menunjukkan emosi kecewanya, usai melampiaskan amarahnya. Mengingat k