51.

3542 Kata

Setelah membaca pesan dari Carina, Agam memilih untuk fokus pada pekerjaannya. Itu bukan hal yang mudah dilakukan. Faktanya, dalam hatinya ia juga merasa takut kalau Carina tergoyahkan dan pada akhirnya istrinya itu memilih untuk meninggalkannya dan pergi bersama pria itu. Entahlah, pikiran-pikiran buruk semacam itu seolah masuk menghasut ke kepalanya.   “Astagfirullahaladzim.” Lirih Agam seraya mengusap wajah dengan kedua tangannya. Ia melirik pola design yang ada di layar persegi di depannya. Dan sejak dua jam yang lalu, tidak ada kemajuan yang berarti dengan gambarnya. Inginnya ia menjedotkan kepalanya ke atas meja, berharap dengan begitu ia bisa menghilangkan semua pikiran buruknya. Tapi ia tahu kalau hal itu sia-sia. Kepergian Carina membuatnya jelas merasa kesepian. Membuatnya ter

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN