Sepeninggalnya Agam, Carina memberengut kesal. Dia terpaksa harus menerima kenyataan bahwa kenyamanannya sedikit banyak terganggu karena harus tinggal dengan orang asing. Namun apa yang bisa dia lakukan. Dia tidak punya tempat tinggal sendiri dan tak ingin tinggal di rumah orangtuanya karena benar kata pamannya, dia takut ayahnya membahas tentang perjodohan—meskipun lagi-lagi dia sudah tidak punya kuasa lagi untuk menolak karena ia sudah kalah taruhan dengan ayahnya. Namun setidaknya dia ingin memberi jarak pada dirinya sendiri dan benar-benar ingin bersiap diri ketika nanti ‘bom’ itu muncul dan perjodohannya terlaksana. Sementara untuk menerima tawaran Syaquilla dan tinggal di kediaman mereka. Carina menggelengkan kepala. Kehadiran pamannya hanya akan membuat Carina darah tinggi dan bis