Mirna yang Sebal

1071 Kata

______ Anwar dan Paula terlihat khusyuk berdoa di depan makam Bestari, yang dipimpin seorang penjaga makam. Wajah Anwar menunjukkan kepasrahan mendalam. Dia menelan ludah kelu saat melihat tanggal lahir dan wafat mendiang istrinya itu. Kembali terbayang-bayang di benaknya akan kenangan-kenangan indah bersama Bestari, dari awal berpacaran, menjalin kasih, hingga menikah dan memiliki Paula. Tak ada sedikitpun kenangan buruk, pertengkaran atau perselisihan. Semua berjalan baik-baik saja. "Aku pamit menikah lagi, Tari...," lirih Anwar. Meski sebenarnya tak perlu melakukannya, Anwar merasa dirinya harus berpamitan. Beberapa hari lagi, dia akan pergi ke Semarang dan melamar Mirna. Paula peluk papanya dari samping, sambil menatap nanar batu nisan mamanya. Paula menangis sedih. Entah kenapa di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN