Anwar perlahan meraih tangan Mirna dan menggenggamnya erat-erat. "Kita ke mana, Om?" tanya Mirna akhirnya. "Ke rumah kamu," jawab Anwar dengan tatapan hangatnya. Mirna menoleh ke arah Anwar dengan wajah bingungnya. "Rumah kamu, Sayang," ulang Anwar. "Om Anwar," desah Mirna yang masih tidak mengerti. Anwar dekatkan bibirnya di telinga Mirna. "Nanti Om jelaskan," bisik Anwar dengan mata melirik ke arah depan mobil. Mirna mengangguk menurut. Anwar sepertinya belum mau menjelaskannya. Dia ingin berduaan saja. Ingin menenangkan perasaannya yang tiba-tiba galau karena terpisah dari Paula, Mirna arahkan matanya ke jalanan yang dipenuhi beragam kendaraan. "Paula nggak papa sendirian di rumah?" tanya Mirna sendu. Entah kenapa dia merasa tidak enak saat berpisah dari Paula. "Nggak papa, Sa

