Om Atang menolak tentu saja. Perjanjian adalah perjanjian, katanya. Dan Nunung tidak punya pilihan. Jam 9 malam, Djatmiko, Kuntol, Dong, Nunung kembali duduk di meja makan untuk mengadapan rapat pleno yang menurut KBBI adalah rapat yang dihadiri setiap anggota. (Nah kan berfaedah juga ni cerita. Pembaca jadi belajar banyak hal.) Dua belas jam sebelum deadline pengiriman orderan, yang tidak mungkin bisa dipenuhi oleh Nunung kecuali keajaiban terjadi. Kecuali mendadak ada sebuah sihir atau kurcaci yang datang dan lembur karena semua penjahit pabrik menolak untuk bekerja jika tidak dibayar. Sayangnya ini bukan cerita fantasy dimana semua bisa terjadi. Sayangnya… ini adalah cerita komedi. Ketika plot cerita mulai beralih ke suasana sedih, apa yang harus terjadi agar suasana kembali ceria?