Dong masih terbengong-bengong mendengar cerita Djatmiko tentang apa yang terjadi di dalam ruangan kantor Tante Senja. “Jadi Tante Senja bukan hendak mengajak kamu untuk….” Pria Thailand itu mengangkat telunjuknya dan mencolokkannya keluar masuk ke lubang yang dibuat oleh tangan lainnya. “Hah? Apaan itu?” tanya Djatmiko tidak paham. “Itu…,” seru Dong sambil mengulangi isyarat jemarinya. “Mencet bel rumah?” “Hiiihhh… bukan.” “Ngupil?” tebak Djatmiko lagi. “Bukan! Berhubungan badan!”seru Dong akhirnya. “Kok isyaratnya begini?” Djatmiko ikut meniru apa yang di lakukan Dong. Kini keduanya sedang mencolok-colokkan tangannya di trotoar. “Ah sudahlah… lupakan.” Dong melambaikan tangannya mengalihkan pembicaraan. “Jadi bukan itu yang Tante Senja ajak kamu?” Djatmiko terdiam berpikir. Ia