Sebulan berlalu sejak Djatmiko mendapatkan firasat. Patri sedang menatap gagang tes kehamilan yang baru saja di kencinginya. Dua strip biru muncul. Sesuai dengan dugaan anaknya. Wanita itu menghela nafas panjang. Sementara Janu yang berdiri disebelahnya malah nyengir. “Inget nggak dulu kita rencananya cuman mau nambah satu anak saja setelah nikah?” celetuk wanita itu. “Lalu satu lagi, satu lagi, dan satu lagi… gpp to, Dek. Anak kan rejeki. Nggak boleh di tolak.” Jika boleh jujur, Janu selalu girang ketika istrinya hamil. Alasannya adalah selain karena Janu memang menyukai anak-anak, hamil menjadikan tubuh Patri menjadi lebih membahenol terkenyol-kenyol. Sudah bisa dipastikan, pria itu akan terus menggempur istrinya habis-habisan sebelum masa tayang 9 bulannya kadaluarsa. Bahkan b