Bab 29

1864 Kata

Briana duduk di ujung ranjangnya, memegang kepalanya yang berdenyut hebat. Malam tadi, dia benar-benar tidak bisa tidur. Bayangan tentang Jeremy dan ibunya, Arum, terus menghantui pikirannya. Dia tahu apa yang mereka lakukan adalah sesuatu yang wajar untuk pasangan suami istri, namun itu tetap membuat dadanya terasa sesak. Dia merasa iri, merasa cemburu, dan itu adalah sesuatu yang tidak seharusnya dia rasakan. “Sial!” Briana menggeram pelan, membuang tubuhnya ke ranjang dengan kasar. Tatapannya kosong menatap langit-langit kamar. “Kenapa bukan aku yang bertemu Jeremy lebih dulu? Kenapa semuanya harus menjadi serumit ini?” Pikirannya terus berputar. Dia tahu dirinya salah. Jeremy adalah suami ibunya, pria yang dengan jelas mengucapkan janji setia di hadapan Arum dan keluarga mereka.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN