Jeremy mengusap rambut Briana dengan lembut, menatap wajahnya yang masih pucat setelah semua yang terjadi. Ia ingin menghapus semua luka dan ketakutan yang dirasakan Briana. Dengan suara lembut namun tegas, Jeremy berkata, "Kita harus pulang sekarang." Briana mengangkat wajahnya, menatap Jeremy dengan mata sendu yang masih dipenuhi kecemasan. Ia menggeleng pelan. "Aku akan kembali ke kontrakan kecilku saja." Mata Jeremy langsung menajam. "Tidak, Briana. Aku tidak akan mengizinkanmu kembali ke sana." Suaranya penuh ketegasan. "Kau harus tinggal bersamaku. Aku akan mengurus semuanya, menceraikan Arum, lalu menikahimu. Aku mencintaimu, Briana. Aku bersungguh-sungguh." Briana menggigit bibirnya, matanya mulai berkaca-kaca. Ia tidak ingin menambah beban hidup Jeremy. "Aku takut, Jeremy