Taylor yang dibawa oleh anak buah Jeremy ke ruang bawah tanah menatap dingin ke sekelilingnya. Ia dimasukkan ke dalam sel tahanan, jeruji besi kokoh mengelilinginya, membuatnya merasa seperti binatang yang dikurung. "LEPASKAN! LEPASKAN AKU!" Teriakan Taylor menggema di ruang bawah tanah itu. Ia menghantam jeruji besi dengan tinjunya yang kini mulai memerah, napasnya memburu penuh kemarahan. "Kalian tidak bisa melakukan ini padaku! Aku akan keluar dari sini!" raungnya lagi, tapi tak ada yang menggubris. Anak buah Jeremy hanya menatapnya sekilas sebelum meninggalkannya sendirian di dalam kegelapan yang kini menjadi penjaranya. Di dalam rumah, Jeremy dan Briana melangkah masuk dengan hati yang lebih ringan. Jeremy mengusap rambut Briana dengan lembut sementara Jevian berada dalam gendongan