Dalam kegelapan malam, di sebuah rumah mewah yang sunyi, Jeremy merangkak perlahan ke kamar tidur Briana. Nafsu birahi telah menguasai pikirannya, memusatkan perhatiannya pada satu hal: Briana, gadis muda yang memikat dan juga putri tirinya. Briana, yang telah menjadi sumber kepuasan tersembunyi Jeremy semenjak dua hari kemarin, kini menjadi obsesinya. Briana terbaring nyenyak di tempat tidurnya, nafasnya tenang dan tubuhnya terbalut pakaian tidur yang tipis. Cahaya bulan menerobos melalui jendela, menerangi ruangan dengan cahaya lembut. Jeremy mengendap-endap, mata gelapnya memandang tubuh Briana dengan hasrat. Dia mengagumi lekuk tubuh gadis itu, p******a yang masih muda dan perut yang rata, membayangkan sentuhan dan rasa yang akan segera dia berikan. "Briana, sayang," bisik Jeremy, su