Lolita menyandarkan punggungnya ke sofa, mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan apartemen David. Tempat ini begitu rapi dan modern, tidak ada yang terlihat berantakan. Rak buku di sudut ruangan tertata dengan baik, meja kerja pun bersih dari tumpukan dokumen yang tidak perlu. Namun, sesuatu yang terletak di meja kecil di samping sofa menarik perhatiannya. Sebuah album foto berwarna biru tua dengan sampul yang sedikit usang. Tanpa pikir panjang, Lolita mengambil album itu dan membukanya dengan hati-hati. Begitu halaman pertama terbuka, ia langsung menemukan foto seorang anak laki-laki kecil dengan pipi chubby, rambut berantakan, dan ekspresi cemberut. Lolita mengernyit sebelum menyadari bahwa bocah kecil itu adalah David. Ia menahan tawa saat membalik halaman berikutnya. Kali ini