Dia

1222 Kata

Hari ini Arinda memutuskan makan siang bersama Winda. Dua hari ini ia memperhatikan Winda yang selalu ceria berubah menjadi winda yang pemurung dengan wajah pucatnya. Arinda menatap wajah pucat sahabatnya yang saat ini terlihat sangat mengenaskan. Saat ini mereka berada disalah satu cafe yang tepat berada didepan kantor mereka. Beberapa hari ini Winda memang terlihat memiliki banyak masalah dan itu membuat Arinda khawatir. "Win...makanannya jangan diaduk gitu!" ucap Arinda. "Aku lagi nggak nafsu makan Rin," ucap Winda sendu. "Kamu kenapa Win?" tanya Arinda dan ia menatap Winda dengan tatapan khawatir. "Nggak tahu akhir-akhir ini aku kayak orang mabuk gitu. Pusing banget Rin. Apa lagi kalau ngeliatin dia..." ucap Winda. "Kalian berantem lagi?" tanya Arinda. Dia yang dimaksud Winda siap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN