59. Untuk Dia

1150 Kata

“Ayo!” ajak Ustad Zaki. Nabila tersenyum dan memasuki mobil, duduk di sisi ayahnya. “Ayah.” “Ya?” Ustaz Zaki menoleh dan membiarkan mesin mobil menyala tanpa ia menjalankannya. “Aku sangat mencintai Ayub. Tapi ternyata dia udah menikah. Salwa, gadis yang selama ini tinggal serumah dengannya itu ternyata adalah istrinya.” Ustad Zaki mengerutkan dahi sambil menarik napas panjang, menatap wajah anaknya yang memucat. “Tau nggak Ayah, Salwa selama ini mengaku ke aku kalau dia adalah saudara sepupu Ayub. Inikah cara Salwa menjaga perasaanku? Apa karena dia tau kalau aku mencintai suaminya? Apa karena dia tau kalau aku ini sakit? Untuk itu dia berbohong?” Nabila menatap mata Ayahnya yang sampai detik ini hanya diam. Ustad Zaki tidak sanggup berkomentar. Hari itu, ia bermaksud

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN