Butuh waktu beberapa menit lamanya bagi Laluna untuk membujuk Aiden agar mau pergi ke sekolah. Wanita itu memberikan cukup banyak motivasi dan pengertian pada putranya lalu meyakinkan bocah laki-laki itu bahwa nggak akan lagi orang-orang yang mengejeknya 'anak tanpa ayah' karena ayahnya akan kembali sebentar lagi. Memikirkan ucapannya pada Aiden tadi sukses membuat Laluna menggigit bibirnya dengan resah. Wanita itu tiba-tiba merasa menyesal karena telah mengatakan itu pada putranya, padahal hal tersebut nggak benar sama sekali.
Nggak akan ada yang kembali karena Laluna dan Aiden sudah dicampakkan seperti makhluk yang nggak memiliki harga diri dan memang sudah sepantasnya untuk diperlakukan seperti itu. Laluna segera menggelengkan kepalanya untuk mengusir pemikiran-pemikiran negatif yang
