Apa yang Laluna yakini benar-benar terjadi. Wanita itu tertidur lelap sampai matahari terbit keesokan harinya. Namun, sayangnya ada suatu hal yang mengusik ketenangan dalam tidurnya saat ini sehingga membuat wanita muda itu mengerang tanpa berniat untuk membuka kedua netranya. Laluna masih setia memejamkan indra penglihatannya, meskipun gerungan kenikmatan masih belum berniat untuk menjauh darinya. Namun, sayangnya wanita muda itu nggak bisa menahan suara erangan yang meluncur dengan seenak jidat dari mulutnya. Bahkan dengan lancangnya, sesuatu yang berada di antara kedua paha dalam wanita muda itu kini sudah terasa lembab dan basah. Belaian halus yang bersarang pada permukaan kulit Laluna terasa seringan bulu sehingga membuat wanita itu merasa seperti ada ribuan kupu-kupu yang berterban