Inggris Raya, saat ini. "Mengoleksi benang-benangmu lagi, hmn ...?" tanya sebuah suara dari arah belakang tubuh seorang wanita berusia dua puluh empat tahun yang sedang berdiri di dalam ruangan studio-nya. "Kamu mengagetkanku, Galv," jawab wanita itu sembari terkekeh kecil, sementara kedua tangannya masih setia menata benang-benang beraneka warna ke dalam kotak fiber bening yang memang dikhususkan untuk benda-benda itu. "Benda-benda itu pasti akan menyulitkanmu ketika berpindah nanti, Lun ...," balas pria bernama Galvin itu pada Laluna. "Dan panggil aku Abin, Luna. You sound like a stranger when calling me Galv," lanjut pria itu menambahkan dengan nada menggerutu. Ekspresi Galvin bahkan sudah mengerut seperti kain kanebo kering yang belum mendapatkan asupan airnya. "No, no ... aku teta