Ezra berusaha memasang ekspresi biasa-biasa saja agar Laluna nggak menaruh curiga bahwa ialah yang memecahkan ban mobil wanita muda itu sehingga mereka bisa berangkat bersama-sama. "Kamu nggak mau ikut turun, Mas?" tanya Laluna ketika mobil yang dikendarai oleh sang suami sudah mulai dekat dengan sekolah Aiden. Ezra menggelengkan kepalanya sebagai sebuah isyarat penolakan. Pria itu nggak mungkin meninggalkan mobilnya dalam keadaan yang macet dan susah mendapatkan tempat parkir. "Nggak, deh. Ini macet banget. Aku drop kamu sama Aiden aja biar kalau nggak ada tempat parkir, aku bisa mutar sekali lagi sambil nunggu kamu keluar nanti," jawab Ezra memberikan alasan yang masuk di akal. Kini giliran Laluna yang menganggukkan kepalanya. "Di sini aja, Mas. Nanti kejauhan kalau maju terus," titah