Laluna berniat untuk menjemput Aiden. Wanita muda itu bahkan sudah hampir memsan taksi untuk menuju ke sekolah putranya sampai ia kembali mengingat bahwa bocah laki-laki itu memiliki les tambahan hari ini sehingga baru akan pulang pada pukul tiga sore. "Ck!" Laluna berdecak karena kepikunannya. "Bisa-bisanya aku lupa kalau hari ini Aiden di sekolah sampai sore," lanjut wanita muda itu bermonolog pada dirinya sendiri sembari menunggu datangnya taksi ia pesan. Nggak butuh waktu yang lama, sebuah mobil sedan berwarna biru sudah berhenti di depannya. Setelah memastikan plat nomor mobil itu sama dengan yang tertera pada layar ponselnya, Laluna kemudian masuk ke dalam sana. "Siang, Neng," sapa pengemudi taksi sembari melihat sekilas wajah Laluna dari pantulan kaca spion. "Tujuannya sesuai apl