Setelah menurunkan Naura di rumahnya, Aidan dengan cepat kembali ke kediamannya. Ia memutuskan untuk menunda semua urusan pekerjaan dan bicara serius pada Ishana. Aidan masuk ke dalam rumah dan menemukan Ishana dalam kondisi mabuk. Istrinya itu sedang berada di ruang makan. Di hadapan Istrinya itu terdapat gelas dan sebotol cognac yang hampir setengah kosong. “Apa yang kamu lakukan?” Aidan mendekat dan menyingkirkan gelas dan botol minuman tersebut. “Kamu tidak mau bicara padaku lagi.. Aidan, apa ini akhir dari hubungan kita?” Ishana mulai menangis. Aidan memperhatikannya. Apa itu air mata tulus atau akting? Ia bingung sekarang ini.. Ishana tidak lagi seperti bayangannya. “Aku tidak tahu! Tapi sikapmu ini tidak menyelesaikan masalah!” Aidan bicara tegas. Ia tidak lagi peduli, ist