Bel apartemennya berbunyi, Btari dengan cepat berlari membukanya. Saat pintu terbuka, Genta dengan cepat masuk dan memanggul tubuhnya. Kakinya menendang pintu hingga tertutup rapat. “Ge-genta, apa yang kamu lakukan?!” Btari kaget luar biasa. Tapi Genta tidak menjawabnya, ia melangkah dengan tenang menuju kamar tidur dan membaringkannya di tempat tidur. ‘Genta! Kamu ke..” Belum selesai Btari bicara, bibir Genta melekat di bibirnya dan mulai membasahinya. “Ahh..” Btari mendesah. Genta melepaskan jaket dan topinya ke lantai begitu saja. Ia kembali mencium kekasihnya dengan membabi buta. Btari merasakan ada rasa rindu yang memuncak di dalam ciuman Genta. Ia menerima semua serbuan itu dengan senang hati. Btari membalasnya, bibir mereka terus membasahi satu sama lain. Lidah Gent