“Genta, aku mau mandi.. Dan, ini sudah menjelang malam.. Pekerjaanku banyak yang belum selesai..” Btari bicara perlahan sambil terus merangkul leher Genta. Mereka hanya diam di tempat tidur, tidak ingin melakukan apapun. “Kamar mandi di apartemenmu ada bathtub bukan?” Genta melihat ke arah Btari. “Iya, yang di kamarku ada bathtub-nya,” Btari mengangguk. “Aku siapkan dulu air hangat untukmu. Kamu bagusnya berendam. Sebentar,” Genta berdiri dari tempat tidur. Btari hanya memperhatikan kekasihnya itu dengan percaya diri berdiri tanpa mengenakan sehelai benangpun. Adakah yang akan percaya kalau ia cerita melihat tubuh polos Gentala Tyaga Magani? Dan bahkan menyentuhnya? Memeluknya.. Ohhh.. Btari termenung. Ia kemudian mendengar keran air berbunyi. Tak lama Genta keluar dari kama