MAAFKAN AKU...

1511 Kata

Setibanya di parkiran apartemen, tanpa menunggu mobil terparkir dengan benar, Genta langsung keluar dari mobil. Ia berlari cepat memasuki lift dan naik ke lantai sembilan. Di dalam lift, ia terus menahan senyumnya. Tak sabar rasanya ingin memeluk dan mencium kekasihnya. Kalau perlu, ia bahkan bersedia berlutut meminta maaf. Setibanya di lantai sembilan, ia menekan bel di depan apartemen Btari hingga berulang kali. Namun, tidak juga ada yang membukakan. Kemana Btari? Rasa panik begitu membuncah.. Genta memutuskan untuk menelepon Btari, tapi ponselnya mati. Ia kesal sekali rasanya. Sekali lagi, ia kembali mencoba memencet bel, tapi tidak juga ada yang membukakan pintu. Sepertinya Btari belum pulang. Tapi, kenapa ponselnya mati?? Setelah bimbang beberapa saat, akhirnya Genta mem

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN