Liona menatap rumah besar di depannya. Ia hari ini mengantarkan makanan untuk Arka dan juga ibu mertuanya. Makanan yang tidak dibuat oleh dirinya. Tapi, buatan ibunya. Mana bisa Liona memasak. Liona itu walaupun anak tunggal dan anak perempuan. Dirinya tetap tak bisa masak. Malahan dirinya lebih suka membeli dari pada memasak. Untuk apa capek-capek masak, kalau diluaran sana masih banyak yang menjual. Sekalian kasih rezeki pada orang yang berjualan. Prinsip hidupnya dari dulu. Yang mau memberi rezeki. Dan kalau memang kepepet dan tidak bisa keluar rumah, dan di rumah tak ada makanan. Barulah dia mau menyentuh dapur dan itupun cuman goreng telur. Yang penting bisa makan. “Ini rumah gede tapi sepi banget. Kayak hati gue pertama kali jadi jomlo!” gumam Liona berbicara sendirian, dan naik