104 - Pembuktian!

2530 Kata

Yovelyn menatap rumah di depannya dengan tatapan penuh berbinar. Dia tidak menyangka, kalau rumah Kakek dan Neneknya juga besar dan megah. Bagaimana dengan rumah ayahnya? Apakah lebih besar dari ini? Dari informasi yang dia cari, kalau rumah ayahnya, dikatakan sebuah rumah bak istana dan di dalamnya sangat lengkap dan segala macam ada di dalamnya. Tapi, katanya itu rumah baru. Dan rumah lama sudah dijual oleh ayahnya. Dari info yang dia dapatkan. Yovelyn tidak tahu, alasan kenapa rumah itu dijual oleh ayahnya. Apakah karena rumah itu pernah menjadi kenangan buruk mereka bersama dengan wanita itu? Yovelyn ingin bertanya. Namun, dipendam olehnya. Biar nanti dia cari tahu sendiri. “Ayo, masuk ke dalam! Biasanya Nenek jam segini lagi nonton sinetron!” ucap Delvin mengajak Yovelyn untuk mas

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN