Yovelyn menatap pada Delvin yang membawa boneka beruang besar untuk dirinya. Yovelyn hanya mengayunkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan. Tangannya sangat gatal ingin mengambil boneka itu dari Delvin—sang abang.
“Ini untuk kamu. Kata Papa kemarin, kamu, Mama, dan Papa makan siang bareng. Abang nggak bisa datang. Soalnya Abang mau urus kuliah Abang,” ucap Delvin tersenyum lembut pada adiknya itu.
Yovelyn segera mengambil boneka itu dan masuk ke dalam rumah. Delvin yang mengikutinya dari belakang tersenyum manis. Benar kata ayahnya. Ada kemajuan mendekati Yovelyn. Gadis kecil itu sudah tidak terlalu marah lagi. Dan perlahan sudah mulai menerima mereka.
“Abang juga bawa es krim untuk kamu Dek!” ucap Delvin memperlihatkan kantong yang dibawa olehnya berisi berbagai macam rasa es krim di dala
