Bening dan Ranti sampai di depan rumah Suci. Ranti begitu terkejut. “Ini rumah kamu?” tanya Ranti. Bening tersenyum. “Bukan. Ini rumah bos suamiku. Aku dikasih pinjam paviliunnya. Lumayan, kan ... nggak harus bayar uang sewa.” “Wah ... baik banget, ya, bos kamu,” ujar Ranti penuh kekaguman. “Ya ... sangat baik.” Hanya itu yang dapat Bening katakan. Pernikahan poligami masih menjadi pro dan kontra. Bening tidak mau teman barunya itu akan berpikir yang tidak-tidak tentang dirinya. Wanita itu turun dari sepeda motor. Sementara Ranti langsung pulang karena hari juga sudah malam. Bening membuka gerbang, kemudian menutupnya kembali. Di teras ada Anis yang kelihatannya juga baru pulang bersama Pram. Remaja itu hanya melihat ke arah Bening sekilas, setelah itu ia melengos masuk ke dalam