Pagi-pagi Bening bangun dari tidurnya. Tidak seperti malam sebelumnya, malam tadi ia bisa tidur dengan nyenyak. Mungkin karena aktivitas barunya, sehingga tubuhnya merasa lelah. Diraihnya ponsel yang berada di meja kecil samping ranjang. Ia membuka layar benda persegi empat itu. Dipandanginya nomor kontak Satya. Ia sudah akan memencet tombol hijau bergambar gagang telepon, tetapi kemudian diurungkan. Ya, ia sedang dalam tahap mencoba. Mencoba membiasakan diri untuk tidak memedulikan suaminya, saat tidak bersamanya. Bukan bermaksud tidak menghargainya lagi. Namun, ia hanya ingin mengurangi rasa sakit yang nyatanya sudah tidak mampu disangganya lagi. Ia lemah. Ia mengaku telah kalah dari egonya. Rasa cemburu yang selama ini selalu ditekannya, melalui kalimat berupa belajar ikhlas, kini tid