Jangan Sakiti Dia!

807 Kata

Bening mengambil kunci yang ia simpan di bawah salah satu pot yang ada di depan paviliun. Lalu memberikannya pada Satya. Pria itu langsung membuka pintu di depannya. Begitu mereka masuk, Satya langsung memeluk Bening erat. “Please ... jangan pernah tinggalkan aku.” Bening balas memeluk Satya. Diusapnya punggung pria itu. “Siapa yang meninggalkanmu, Mas? Aku nggak ke mana-mana. Aku hanya bekerja.” Satya meregangkan pelukan. “Tapi, aku merasa kamu menghindariku.” “Kata siapa? Itu hanya perasaan Mas.” “Kamu tidak meneleponku, aku telepon pun, tidak kamu angkat.” “Mas ... Mas sedang bersama Mbak Suci. Masa iya, aku harus hadir di tengah-tengah kalian.” “Kamu tahu? Semalam aku tak bisa tidur. Aku membayangkan, bagaimana kalau ada pria lain yang tertarik padamu saat kamu bekerja.” “Ap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN