Malam ini untuk pertama kalinya Satya tidur di kamar yang sama dengan Suci. Pria itu merasa gugup, begitu juga dengan wanita yang kini sedang berusaha mencari kesibukan untuk menetralkan detak jantungnya. Satya duduk di ranjang, sedangkan Suci sedang membereskan lemari baju yang memang sudah rapi sebenarnya. "Aku dengar dari Bening, katanya dia Mbak, ehm, maksudku kamu suruh tinggal di paviliun," ucap Satya membuka pembicaraan, ia hampir saja lupa memanggil Suci dengan panggilan Mbak. "Iya ... aku ajak dia pindah ke sini, dianya menolak. Jadi aku tawari untuk tinggal di paviliun. Dengan begitu, kamu juga jadi dekat dengan kami semua setiap hari. Kata dia, dia mau minta izin dulu sama Aa. Bagaimana keputusan Aa?" Mendengar panggilan Aa, serasa ada yang menggelitik. Seumur hidupnya, ba