Kaki Satya lemas mendengar semuanya. Tadi, ia merasa ingin buang air kecil sehingga turun dari ranjang, dan berjalan ke kamar mandi. Saat akan kembali ke ranjang, ia sedikit mendengar ada keributan antara Suci dan Anis. Ia mendekat ke pintu. Awalnya ia ingin langsung keluar, tetapi saat mendengar nama Bening disebut, ia menahan diri. Tidak disangka, ia akan mendengar semuanya. Belahan jiwanya ada yang menyakiti. Hatinya ikut sakit. Air mata pun ikut keluar dari sela matanya. Dengan tangan bergetar, pria itu membuka pintu yang memang tidak tertutup rapat. "Ehm, maaf. Apa hapeku tertinggal? Aku ingin menelepon Bening," ucapnya. Suci dan Anis yang mendengarnya merasa begitu gugup. "Aa ... sejak kapan Aa di sini?" tanya Suci. "Apa hapeku dibawa? Kalau tidak, bolehkah aku meminjam hapem