Perasaan yang Meledak

3475 Kata

“Pak, maaf saya nggak balas pesan, tadi keluar sama temen.” Adalah kalimat pertama yang Paulina ucapkan ketika masuk mobil. Jagapathi hanya mengangguk pelan, tanpa menunjukkan ekspresi apapun. “Hmm…” gumamnya singkat, matanya tetap fokus pada jalan di depan. Paulina menghela napas pelan. Keheningan yang menyelimuti mereka terasa lebih menegangkan daripada saat Jagapathi marah-marah. Bahkan udara di dalam mobil terasa lebih berat. Dia mencoba mencairkan suasana dengan bertanya, “Kita mau ke mana, Pak?” “Makan,” jawab Jagapathi singkat, tanpa menoleh. “Restoran mana, Pak?” tanya Paulina lagi, suaranya setengah ragu. Dia berharap jawaban lebih dari sekadar satu kata, tetapi— “Nanti tahu,” jawab Jagapathi, lagi-lagi dengan nada datar. Dia menoleh sebentar, memberikan senyum tipis yang ent

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN