“Apa kamu yakin akan melakukannya di sini?” Abraham Xander mematikan shower dan kembali bertanya dengan wajah masih tidak percaya dengan sikapku yang terlalu berani. Aku mendongak menatap wajah tampan Abraham Xander yang lebih tinggi dariku dialiri oleh bulir air. Matanya yang sayu menatapku dalam dan nafasnya yang berat sangat terasa meniup wajahku. Rambut basahnya yang berwarna coklat keemasan meneteskan air di wajahku. Mata kami saling bertemu cukup lama, dan itu membuatku sedikit malu karena telah berani menantangnya duluan. Kemudian tatapanku turun pada d**a bidang Abraham Xander yang ada di hadapanku. Terlihat tubuhnya yang sangat sexy dengan otot tubuh yang sixpack dan kokoh di aliri oleh sisa air shower yang belum mengering. Sebuah pemandangan yang membuat kerongkongank