Karma

1417 Kata

“Apa? Apa aku tidak salah dengar?” Seketika daddy ku berbicara dengan nada tinggi.   Aku melihat ke sekelilingku, beberapa mata para orang tua murid yang menjemput anaknya pulang sekolah menoleh padaku dan daddy yang masih berdiri di depan gerbang sekolah. Dengan segera aku mengajak pergi daddy menjauh dari gerbang sekolah tersebut. “Dad, ayo kita pergi dari sini. Suara Daddy menarik perhatian banyak orang.”   Aku pun mengayuh kursi rodaku pergi menjauh dari gerbang sekolah Ariella. Saat ini hatiku terasa sangat gundah. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan saat ini. Awalnya aku berencana untuk merebut kembali apa yang sebenarnya menjadi milikku. Tapi setelah siang ini aku melihat Ariella sangat menyayangi Abraham Xander membuat hatiku luluh. Jika aku tega pada Abraham Xander untuk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN