Setelah pergi berziarah ke makam Carlson, aku berjalan menuruni tangga. Aku berjalan dengan perasaan hampa dengan berbagai kenangan indah yang masih melekat di benakku. Saat menuruni anak tangga, tanpa kusadari langkah kakiku tidak imbang dan tubuhku terasa melayang hingga hampir jatuh ke tanah. Tiba-tiba sebuah tangan yang besar meraih pinggangku dan menahan tubuhku agar tidak terjatuh. “Apa kau ingin bunuh diri, Nona?” Sebuah suara yang sangat familiar itu terdengar di telingaku. Aku menatap pria yang ada di hadapanku dan sedang menahan pinggangku. Pria itu adalah Abraham Xander. OMG! Kenapa aku selalu bertemu dengan pria tampan ini di saat memalukan? Dan pria yang tidak masuk akal ini lah yang selalu membantuku. Apa ini sangat kebetulan? Atau dia sengaja mengikutiku