“Selamat siang, Nona Freya.” Abraham Xander muncul dengan senyum hangatnya dari balik pintu. Hari ini ia terlihat tampan dengan balutan sweater turtle neck berwarna hitam dan celana jeans di tubuhnya. Namun ada sedikit yang berbeda di wajahnya, hari ini wajahnya terlihat lebih pucat dari biasanya. Aku segera bangkit dari kursi putarku dan menghampiri Abraham, “Siang Tuan Xander. Apa ada yang bisa aku bantu?” “Kemarin aku sudah berjanji pada Ariella akan menemuinya hari ini.” “Oh iya, Ariella sedang bermain bersama Bibi Aline di playground-nya. Mari ikut aku!” Aku tersenyum sambil menunjuk ke kaca besar transparan yang ada di sudut ruanganku. Abraham mengikutiku berjalan menuju pintu masuk playground yang ada di sudut ruanganku. Dari kejauhan Ariella yang