Belum saja sampai ke tempat yangg di tuju, taksi yang kami tumpangi malah mengalami serangan dari sebuah kontainer besar. Sehingga membuat taksi itu meluncur hebat ke arah pembatas jalan, di mana di sana ada sebuah jurang yang begitu dalam. Kepalaku tertabrak dashboard dan rasanya laur biasa sekali. Aku ingat dengan apa yang aku kenakan, sehingga ku tekan pembuka sabuk pengaman. "BUKA SABUK PENGAMAN KAMU!" Berteriak pada Erlangga, dan bersyukurnya laki laki itu pun membuka sabuk pengamannya. Pintu sudah jelas hancur, dan kami melayang ke bawah bersama mobil, namun aku segera menekan tali yang terhubung dengan jaketku, yang bisa menjadi sebuah parasut instan, juga bersamaan dengan itu ku tarik tangannya Erlangga, meski jujur saja. tangan ku sangat gemetar sekali. Aku kehilangan tenaga karen