Tidak menyesal.

1517 Kata

Ketegangan ini masih saja belum berakhir, sejak datangnya Yasa dan Dafin ke ruang rawat inapku. Yasa dan Dafin seolah sedang menginterogasi Erlangga dengan tatapan mereka yang mematikan. Aku juga sangat kaget, ketika orang orangnya Erlangga hendak masuk dan menyerang Dafin dan Yasa. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika mereka terlibat perkelahian hebat di rumah sakit ini. "jadi kenapa kamu ada di sini? dan kenapa laki laki ini ada di sini?" Yasa mulai menginterogasiku. Padahal aku sedang tidak bisa banyak bicara. Maksudku, aku ingin istirahat saja, sekarang. "Kamu enggak bisa menginterogasi dia. Aku yang akan menjawab semua pertanyaan kalian!'' Erlangga berkata setengah berteriak. ''Kalian teman macam apa yang tega teganya menginterogasi orang yang sedang sakit!" Aku ter

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN