Aku diantarkan Yasa ke kamar inapnya Tanto. Laki laki itu sudah baik baik saja dan sedang membaca buku. Kami menyediakan buku agar laki laki itu enggak bosan di sana. Karena tentu saja alat komunikasi seperti ponselnya sudah kami sita. "Kamu tahu kejadian tentang kedua orang tuamu?" "Dia mengernyitkan dahi. "kedua orang tua saya kenapa? kalian melakukan apa pada mereka?" "Bukan kami!" Aku menghela napas dalam. "Tapi mungkin orang orang mu!" Dia terlihat tertegun. "Ada apa dengan kedua orang tuaku, katakan?" "Mereka kebakaran di rumahnya, dan meninggal." "Apa! KENAPA KALIAN JAHAT SEKALI! KENAPA KALIAN MELAKUKAN INI PADA KEDUA ORANG TUAKU!" Raungan laki laki itu membuatku yakin bahwa dia bisa menjadi mata mata pihak kami. Yang aku lihat, laki laki ini begitu mencintai kedua orang tua

