“Ayah ibuku masih lengkap dan aku memiliki 6 orang adik. Aku anak pertama, jadi otomatis aku juga menjadi tulang punggung kedua bagi keluargaku setelah ayah. Keberangkatanku ke kota juga pertama dengan niat supaya aku bisa mencari uang untuk membantu ekonomi keluarga dan sekolah adik-adikku!” Arron hanya diam mendengarkan sambil mengusap-ngusap tangan Emi. “Sebenarnya ayah kurang berkenan aku pergi ke kota dengan niat mengejar cita-citaku sebagai biduan, beliau berpikir jika aku lebih baik tinggal di kampung dan bekerja di pabrik garmen daripada mengejar yang belum jelas.” “Untuk selanjutnya mungkin kamu tahu!” pungkas Emi, tersenyum enggan untuk menjelaskan lebih jauh tentang kisah hidupnya begitu tiba di Jakarta. Arron menarik nafas panjang. “Ya, Sayang, aku mengerti. Andai kita bert