Emi seketika terdiam, dia merasa ada kepedihan dan kesedihan mendalam di dalam kalimat yang diucapkan oleh Clarissa. “Maaf!” ucapnya seraya tertunduk dalam. Clarissa menatapnya dengan dingin. “Kamu tidak bisa begitu saja memberikan komentar jika tidak tahu kebenarannya secara mendalam!” “Kamu hanya anak ingusan, Emi, kamu masih belum melihat betapa jahat di dunia ini sama hidup kita!” ucapnya sinis. Emi mengepalkan tangannya, matanya memanas, merasa tertampar dengan ucapan Clarissa. Terdengar kejam dan tajam tapi apa yang dikatakan oleh wanita itu memang benar. Clarissa mendengus, sebentar melirih pada Rianna yang masih saja terpejam di atas tempat tidurnya, sebelum akhirnya dia pun berbalik meninggalkan kamar putrinya itu begitu saja. Emi hanya bisa menatap kepergiannya dengan air