“Mas ….“ Arron yang awalnya tersenyum setelah candaannya barusan, pun termangu ketika melihat Emi berdiri membeku sambil menatap ponselnya. “Sayang?” panggil Arron seraya beranjak dari tempat tidur dan menghampiri Emi. “Ada apa–lho?” Arron terkejut ketika melihat Emi yang tampak sedang menangis lirih, pikirannya langsung menebak jika penyebabnya adalah komentar buruk di media sosial itu. “Aku sudah bilang nggak usah main hape sebelum tidur!” tukasnya seraya merebut ponsel Emi dan beralih memeluknya. Emi menangis terisak-isak di dadanya, dia menggeleng. “Bukan, Mas. Itu ada pesan dari adikku di kampung!” tutur Emi menangis tersedu-sedu. Arron pun mengerutkan kening lalu memeriksa ponsel Emi lagi. Dia pun kemudian paham. “Sabar, kita pasti akan segera menemui mereka, Sayang!” katany